Ada ga sih dalam Islam yang membahas tentang pacaran? Dari segi bahasa mungkin ya, Islam itukan punya bahasa yang selalu berkonotasi kepada bahasa Arab. Tapi itu bukan simbol. Bahasa itu pasti punya arti, punya makna, tidak sembarangan.
Apalagi kalau yang bicara itu adalah Al Quran dan Hadits. Dalam Islam ada satu istilah yang akrab sekali dan sering kita dengar, yaitu ta’aruf, yang artinya pe de ka te. Karena dari asal kata arofah, yang artinya saling kenal, saling tahu. Lalu bagaimana dengan pacaran dalam Islam??
Islam tidak pernah melarang seseorang untuk mencintai maupun dicintai. Bahkan hukum cinta itu adalah wajib. Dalam satu Hadist dikatakan, Tidak dikatakan sempurna iman seseorang, jika dia tidak mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. Jadi hadist itu memposisikan cinta pada tempat yang sangat tinggi.
Bahkan Rasul, modal dakwahnya, pendekatan kepada siapapun, termasuk kepada yang jahat sekalipun, itu dengan cinta. Oleh karena itu Islam tidak memunafikan yang namanya cinta, karena itu adalah anugerah. Lalu bagaimana kalau ada orang ngomong aku mencintaimu melebihi apapun (Kekasih Gelap - Ungu)??
Fenomena, kenyataan yang banyak terjadi, apalagi yang sedang dilanda cinta, seperti itu. Artinya, cuma elo, yang aku cintai, melebihi apapun, melebihi siapapun yang aku kenal. Akhirnya banyak orang yang sangat mencintai kekasihnya, mengenyampingkan cintanya kepada Allah. Padahal cinta itu yang pertama kepada Allah, kedua kepada Rasul, yang ketiga kepada orang tua.
Sekarang banyak kasus, ketika mereka saling cinta, orang tua melarang. Orang tua melarang kan pasti punya pandangan jauuuuh ke depan, karena orang tua memang punya pengalaman. Walaupun orang tua juga tidak seharusnya terlalu dalam ikut campur. Tapi orang tua tetap punya hak untuk ikut campur. Karena orang tua yang bijak mengetahui batasan dimana dia musti ikut campur.
Banyak yang pada akhirnnya mereka malah meninggalkan orang tua. Bahkan belum nikah juga berani meningalkan orang tua. Karuan kalau sudah menikah, sebagai istri memang harus taat kepada seorang suami, tapi kasus per kasus juga harus dilihat. Siapa yang boleh didengar, suaminya atau orang tuanya, harus dilihat dulu kasusnya. Kalau kekeliruannya ada pada suaminya, maka orang tuanya yang harus didengar. Tapi kalau kekeliruan ada pada orang tua, maka suara suami yang berhak untuk didengar.
Ketika sebuah cinta, tidak bisa mencintai Allah maka itu akan melahirkan cinta yang buta, cinta yang sembarangan, cinta yang dtidak diserrtai berkah. Okelah … memang jaman sekarang agak sulit untuk melarang orang berpacaran karena kondisinya memang seperti ini, tapi bukan berarti kita menghalalkan pacaran. Tapi kalau kita sudah sampai pada satu nuansa terlanjur cinta, terlanjur sayang, gimana nich??
Cuma satu, cintailah orang yang bisa mendatangkan kecintaan kepada Allah. Karena orang itu, kita makin dekat dengan Allah. Karena orang itu, kita makin tak bisa jauh dari orang tua. Sulit memang, ketika kita menemukan seseorang yang sedang cinta dan mencintai, karena gambarannya selalu buta, dia ga perduli, biarpun yang dicintainya adalah sesuatu yang buruk menurut pandangan orang lain.
Itulah mengapa sering dibilang cinta itu buta. Ketika cinta sudah datang, dia tak memandang apapun, tak melihat derajat sosial. Maaf, notabene kita sudah cinta pada seorang cewe yang kerja malem, karena sudah cinta, kita ga peduli. Atau seorang perempuan ningrat, cinta kepada orang biasa biasa saja. Mendapat tentangan matia-matian dari orang tuanya. Tapi karena cinta dia ga peduli.
Nah ketika cinta itu lahir dalam satu kekokohan yang dahsyat, perlu adanya pakem dari Al Quran, cintailah orang yang bisa mendatangkan kecintaan kepada Allah. Artinya karena dia, kita jadi jauh dari berbuat maksiat. Kalau setiap pertemuan kita, frequensi maksiatnya besar, maaf, bisa jadi itu tidak baik buat kita. Atau kita juga tidak baik buat dia.
Jangan hanya bilang dia tidak baik buat kita, itu egois. Jangan jangan sumber maksiatnya adalah kita. Kita tidak tahu itu. Kita kan cowok, lebih sering cowo yang memulai… Karena itu sekali lagi Cintailah orang yang bisa mendatangkan kecintaan kepada Allah. Karena hasilnya akan maksimal. Sekali lagi bukan berarti kita menghalalkan pacaran, tapi bagaimana mengarahkan hubungan itu.
Yaa.. maaf maaf saja… gua juga ga melihat diri ini suci kok, gua ga ngeliat diri ini bersih kok, artinya gua sama aja ama lu pade, cuman ini hari gue dikasih kesempatan oleh Allah untuk menyampaikan kebenaran-kebenaran itu.
Satu trik ampuh untuk mencintai seseorang yang mungkin bisa kita terapkan, walau sangat berat, dan kadang ati juga ga rela, adalah seperti ini.
Kalau kita mencintai seseorang, karena kelebihannya, kita akan selalu banyak saingannya. Misalnya cewe kita cakep, bukan hanya kita yang suka sama dia. Bahkan sampai kita sudah menikahinya, tetep saja banyak yang masih suka pada dia. Tapi kalau kekurangan, siapa bisa mencintai kekurangan. Kalau kita mencintai kekurangan seeorang, tidak ada saingannya
No comments:
Post a Comment